PKSS Tanjungpinang Gelar Seminar Kebangsaan, Hadirkan Wagub dan Wako

TANJUNGPINANG (infoluarbiasa.com) — Suasana Aula Asrama Haji Kota Tanjungpinang, Kamis sore (24/10), terasa berbeda. Sejak pukul 13.30 WIB, puluhan tamu undangan mulai memenuhi ruangan. Mulai dari pejabat daerah, tokoh masyarakat, mahasiswa, hingga pelajar hadir mengikuti Seminar Wawasan Kebangsaan di Era Digital yang digelar PKSS (Perkumpulan Kekerabatan Sulawesi Selatan) Kota Tanjungpinang.

 

Acara ini mendatangkan sejumlah tokoh penting, di antaranya Wakil Gubernur (Wagub) Kepulauan Riau (Kepri), Nyanyang Haris Pratamura, Wali Kota (Wako) Tanjungpinang, Lis Darmansyah, Ketua DPP PKSS, Ahmad Rosano, pengurus Lembaga Adat Melayu (LAM) Kepri, Datok Safarudin, serta Wakil Ketua Dewan Pendidikan Kepri, Ridarman Bay, SE, MM.

 

Seminar dipandu oleh pengurus PKSS Kota Tanjungpinang, Dr. Ahmad Yani, MH, dengan pembawa acara Rima Melati. Acara diawali dengan pembacaan Gurindam 12 oleh pelajar Kota Tanjungpinang.

 

Dalam uraiannya, Wagub Nyanyang, memaparkan perkembangan pembangunan di Kepri yang terus bergerak ke arah positif. Ia menegaskan bahwa Pemprov berkomitmen pro rakyat.

 

“Untuk mahasiswa, Pemprov telah meluncurkan program beasiswa agar generasi muda Kepri dapat terus menempuh pendidikan tinggi tanpa terkendala biaya,” ujar Nyanyang, meski tidak merinci jumlah penerima beasiswa tersebut.

 

Sementara itu, Wali Kota Tanjungpinang, Lis Darmansyah, dalam penjelasannya menekankan pentingnya memperkuat semangat kebangsaan di tengah derasnya arus digitalisasi dan perubahan sosial.

 

Menurutnya, nilai kebangsaan wajib menjadi fondasi bagi setiap warga agar tidak tergerus oleh pengaruh global yang datang melalui ruang digital.

 

“Semua pihak harus ikut membangun dan merekatkan jiwa kebangsaan di setiap warga, mulai dari keluarga, lingkungan sekolah, hingga komunitas,” ujarnya.

 

Ia juga menyinggung arah pembangunan kota ke depan, salah satunya dengan rencana revitalisasi Lapangan Pamedan yang akan difungsikan sebagai ruang terbuka bagi anak-anak dan lansia.

 

“Kita akan benahi Lapangan Pamedan agar menjadi tempat bermain anak-anak dan area olahraga bagi warga, termasuk kaum lansia. Tanjungpinang harus menjadi kota yang ramah dan hidup bagi semua,” tambahnya.

 

Sesi diskusi berlangsung hangat. Para narasumber bergantian menyampaikan pandangan tentang pentingnya memperkuat wawasan kebangsaan di tengah tantangan era digital yang rawan disinformasi dan polarisasi sosial.

 

Ketua DPP PKSS, Ahmad Rosano, menegaskan bahwa kegiatan ini merupakan bentuk kontribusi organisasi daerah dalam menjaga semangat persaudaraan lintas etnis dan memperkokoh nasionalisme. “Kita hidup dalam keberagaman, dan digitalisasi harus menjadi sarana memperkuat, bukan memecah,” katanya.

 

Hal senada disampaikan Datok Safarudin dari LAM Kepri. Ia menekankan bahwa nilai adat dan budaya lokal adalah benteng moral bangsa. “Teknologi boleh berkembang, tapi akar budaya tak boleh hilang,” ujarnya menegaskan.

 

Menutup sesi diskusi, Wakil Ketua Dewan Pendidikan Kepri, Ridarman Bay, SE, MM, menyampaikan apresiasi atas suksesnya kegiatan yang digelar PKSS tersebut. Ia menilai seminar ini menjadi contoh nyata sinergi antara pemerintah daerah, ormas, dan masyarakat.

 

“Saya salut kepada PKSS. Biasanya pejabat hanya hadir untuk membuka acara, tapi kali ini dua pimpinan daerah — Wakil Gubernur dan Wali Kota — hadir langsung sebagai narasumber. Ini menandakan acara ini punya nilai penting dan daya tarik tersendiri,” ujar Ridarman.

 

Acara yang berlangsung hingga pukul 17.00 WIB itu diakhiri dengan sesi tanya jawab interaktif dan foto bersama. Meski waktu telah menunjukkan sore menjelang magrib, sejumlah peserta masih betah di ruangan, menandakan antusiasme dan semangat kebangsaan yang tumbuh di tengah masyarakat.

 

Sebagai bentuk penghargaan, PKSS dan Panitia memberi sertifikat kepada lima narasumber.

 

Melalui kegiatan seperti ini, PKSS Tanjungpinang membuktikan bahwa semangat kebangsaan tidak luntur di era digital—justru menemukan bentuk barunya: kolaboratif, inklusif, dan berakar pada nilai-nilai lokal yang mempersatukan bangsa.(red)

Related Post

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *